cat pelindung limbah
cat tahan ph 0-14
kenapa matahari panas
uvcool 100% memantulkan cahaya matahari
uvcool tahan kimia asam basa ekstrim
Cahaya Matahari sebagai Partikel dan Gelombang Elektromagnetik
Cahaya
merupakan gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang tidak
memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa
memerlukan medium. Oleh karena itu, cahaya matahari dapat sampai ke
bumi dan memberi kehidupan di dalamnya. Cahaya merambat dengan sangat
cepat, yaitu dengan kecepatan 3 × 108 m/s, artinya dalam waktu satu
sekon cahaya dapat menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000 km.
Setiap
benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap benda
yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap. Benda-benda
yang termasuk benda gelap dapat digolongkan sebagai berikut:
- Benda tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Benda tembus cahaya dapat dikelompokkan lagi menjadi benda bening dan benda baur. Contoh benda bening adalah kaca dan air jernih, sedangkan contoh benda baur adalah es dan air keruh.
- Benda tak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya adalah batu, tanah, kayu, dan besi.
Sebagai gelombang, cahaya mempunyai sifat-sifat gelombang di antaranya
cahaya dapat merambat. Bagaimana bentuk perambatan cahaya? Perhatikan
ketika cahaya matahari melalui lubang angin di rumahmu. Jika udara
sedikit berdebu, kamu dapat melihat bahwa cahaya merambat membentuk
sebuah garis lurus. Hal serupa terjadi ketika kamu melihat seberkas
cahaya dari lubang kecil masuk ke dalam kamarmu yang gelap. Terlihat
bahwa cahaya merambat dalam arah gerak lurus.
Misalnya ketika Matahari bersinar cerah, tiba-tiba ada sekumpulan awan yang menghalangi cahayanya. Kamu dapat melihat bahwa daerah di bawah awan tersebut menjadi teduh. Suasana teduh ini disebabkan adanya bayangan dari awan. Suatu penghalang, semakin sukar ditembus cahaya semakin gelap bayangan yang terbentuk. Kamu dapat melihat bayangan badanmu ketika badanmu terkena sinar. Bayangan badanmu akan tampak hitam karena badanmu sama sekali tidak dapat ditembus cahaya. Lain halnya jika segumpal awan tipis menghalangi sinar Matahari. Meskipun terjadi bayangan, bayangan ini tidak terlalu pekat.
Misalnya ketika Matahari bersinar cerah, tiba-tiba ada sekumpulan awan yang menghalangi cahayanya. Kamu dapat melihat bahwa daerah di bawah awan tersebut menjadi teduh. Suasana teduh ini disebabkan adanya bayangan dari awan. Suatu penghalang, semakin sukar ditembus cahaya semakin gelap bayangan yang terbentuk. Kamu dapat melihat bayangan badanmu ketika badanmu terkena sinar. Bayangan badanmu akan tampak hitam karena badanmu sama sekali tidak dapat ditembus cahaya. Lain halnya jika segumpal awan tipis menghalangi sinar Matahari. Meskipun terjadi bayangan, bayangan ini tidak terlalu pekat.
Berdasarkan pekat tidaknya suatu bayangan, bayangan dapat dibedakan menjadi dua jenis.
- Bayangan umbra, yaitu bayangan yang benar-benar gelap dengan kata lain bayangan yang tidak mendapat cahaya sama sekali.
- Bayangan penumbra, yaitu bayangan yang tidak terlalu gelap dengan kata lain bayangan yang masih mendapatkan cahaya.
Warna-warna dalam cahaya matahari
Apakah
teman-teman mengetahui sebenarnya berwarna apakah cahaya matahari itu?
Ya, benar. Sebenarnya cahaya matahari yang terlihat putih itu terdiri
dari tujuh warna lain yaitu:
Merah
Jingga
Kuning
Hijau
Biru
Nila (Indigo)
Ungu
Apabila
ketujuh warna ini bercampur, cahaya putih akan dihasilkan. Warna-warna
dalam cahaya putih matahari dapat dipecahkan dengan menggunakan prisma
menjadi jalur warna. Jalur warna ini dikenal sebagai spektrum
sedangkan pemecahan cahaya putih kepada spektrum ini dikenal sebagai
penyerakan cahaya. Pelangi adalah contoh spektrum yang terbentuk secara
alamiah. Pelangi terbentuk selepas hujan, ketika cahaya matahari
dibiaskan oleh tetesan air hujan. Tetesan air itu hujan bertindak
sebagai prisma yang menyerakkan cahaya matahari menjadi tujuh warna
Sifat Cahaya
Sifat-sifat
cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah
kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam
sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang, bayangan yang dihasilkan
disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berbelok. Namun
cahaya dapat dipantulkan
Teori tentang cahaya
Teori abad ke-10
Ilmuwan
Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (965–sekitar 1040), dikenal juga sebagai
Alhazen, mengembangkan teori yang menjelaskan penglihatan, menggunakan
geometri dan anatomi. Teori itu menyatakan bahwa setiap titik pada
daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan sinar cahaya ke segala arah,
namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata secara
tegak lurus yang dapat dilihat. Cahaya lain yang mengenai mata tidak
secara tegak lurus tidak dapat dilihat. Dia menggunakan kamera lubang
jarum sebagai contoh, yang menampilkan sebuah citra terbalik. Alhazen
menganggap bahwa sinar cahaya adalah kumpulan partikel kecil yang
bergerak pada kecepatan tertentu. Dia juga mengembangkan teori Ptolemy tentang refraksi cahaya namun usaha Alhazen tidak dikenal di Eropa sampai pada akhir abad 16.
Teori Partikel
Isaac
Newton menyatakan dalam Hypothesis of Light pada 1675 bahwa cahaya
terdiri dari partikel halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah
dari sumbernya. Teori ini dapat digunakan untuk menerangkan pantulan
cahaya, tetapi hanya dapat menerangkan pembiasan dengan menganggap
cahaya menjadi lebih cepat ketika memasuki medium yang padat tumpat
karena daya tarik gravitasi lebih kuat.
Teori Gelombang (atau Ray)
Christiaan
Huygens menyatakan dalam abad ke-17 yang cahaya dipancarkan ke semua
arah sebagai ciri-ciri gelombang. Pandangan ini menggantikan teori
partikel halus. Ini disebabkan oleh karena gelombang tidak diganggu
oleh gravitasi, dan gelombang menjadi lebih lambat ketika memasuki
medium yang lebih padat. Teori gelombang ini menyatakan bahwa gelombang
cahaya akan berinterferensi dengan gelombang cahaya yang lain seperti
gelombang bunyi (seperti yang disebut oleh Thomas Young pada kurun
ke-18), dan cahaya dapat dipolarisasikan. Kelemahan teori ini adalah
gelombang cahaya seperti gelombang bunyi, memerlukan medium untuk
dihantar. Suatu hipotesis yang disebut luminiferous aether telah
diusulkan, tetapi hipotesis itu tidak disetujui.
Teori Elektromagnetik
Pada
1845 Faraday menemukan bahwa sudut polarisasi dari sebuah sinar cahaya
ketika sinar tersebut masuk melewati material pemolarisasi dapat
diubah dengan medan magnet.Ini adalah bukti pertama kalau cahaya
berhubungan dengan Elektromagnetisme. Faraday mengusulkan pada tahun
1847 bahwa cahaya adalah getaran elektromagnetik berfrekuensi tinggi
yang dapat bertahan walaupun tidak ada medium.
Teori
ini diusulkan oleh James Clerk Maxwell pada akhir abad ke-19, menyebut
bahwa gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnet sehingga tidak
memerlukan medium untuk merambat. Pada permukaannya dianggap gelombang
cahaya disebarkan melalui kerangka acuan yang tertentu, seperti aether,
tetapi teori relativitas khusus menggantikan anggapan ini. Teori
elektromagnet menunjukkan yang sinar kasat mata adalah sebagian
daripada spektrum elektromagnet. Teknologi penghantaran radio
diciptakan berdasarkan teori ini dan masih digunakan.
Kecepatan
cahaya yang konstan berdasarkan persamaan Maxwell berlawanan dengan
hukum-hukum mekanis gerakan yang telah bertahan sejak zaman Galileo,
yang menyatakan bahwa segala macam laju adalah relatif terhadap laju
sang pengamat. Pemecahan terhadap kontradiksi ini kelak akan ditemukan
oleh Albert Einstein.
Teori Kuantum
Teori
ini di mulai pada abad ke-19 oleh Max Planck, yang menyatakan pada
tahun 1900 bahwa sinar cahaya adalah terdiri dari paket (kuantum)
tenaga yang dikenal sebagai photon. Penghargaan Nobel menghadiahkan
Planck anugerah fisika pada 1918 untuk kerja-kerjanya dalam penemuan
teori kuantum, walaupun dia bukannya orang yang pertama memperkenalkan
prinsip asas partikel cahaya.
Teori Dualitas Partikel-Gelombang
Teori
ini menggabungkan tiga teori yang sebelumnya, dan menyatakan bahwa
cahaya adalah partikel dan gelombang. Ini adalah teori modern yang
menjelaskan sifat-sifat cahaya, dan bahkan sifat-sifat partikel secara
umum. Teori ini pertama kali dijelaskan oleh Albert Einstein pada awal
abad 20, berdasarkan dari karya tulisnya tentang efek fotolistrik, dan
hasil penelitian Planck. Einstein menunjukkan bahwa energi sebuah foton
sebanding dengan frekuensinya.
Lebih
umum lagi, teori tersebut menjelaskan bahwa semua benda mempunyai
sifat partikel dan gelombang, dan berbagai macam eksperimen dapat di
lakukan untuk membuktikannya. Sifat partikel dapat lebih mudah dilihat
apabila sebuah objek mempunyai massa yang besar. Pada pada tahun 1924
eksperimen oleh Louis de Broglie menunjukan elektron juga mempunyai
sifat dualitas partikel-gelombang. Einstein mendapatkan penghargaan
Nobel pada tahun 1921 atas karyanya tentang dualitas partikel-gelombang
pada foton, dan de Broglie mengikuti jejaknya pada tahun 1929 untuk
partikel-partikel yang lain.
UVCOOL DITEMUKAN SEBAGAI INOVASI DUNIA
Teori
cahaya matahari sebagai partikel dan gelombang elektromagnetik, Cat
UVCOOL ditemukan dengan cara memantulkan cahaya matahari absolut oleh
sebuah Formula Khusus yang terdiri atas Material Alam yang dapat
Memantulkan Cahaya dan tambahan bahan yang memberi Kekuatan dan
Ketahanan Terhadap asam dan Basa ekstrem (Tahan pada PH 1-14). Apabila
material yang dicat menggunakan Cat UVCOOL akan memantulkan Cahaya
matahari tersebut sehingga material tersebut tetap
dingin dan hanya menerima radiasi panas dari suhu disekitarnya.
Prinsip-prinsip inilah yang digunakan dalam menemuan Dahsyat UVCOOL.
Tidak ada komentar